Bayi Balita Jadi Korban Kecelakaan Kereta Api Probowangi, Belum Ditemukan Hingga Kini

Seorang bayi di bawah usia lima tahun dilaporkan menjadi salah satu korban kecelakaan kereta api Probowangi, namun hingga saat ini, korban tersebut masih belum ditemukan.

Salah seorang warga setempat bernama Suyid, menyatakan bahwa korban balita belum ditemukan sejak kecelakaan kereta yang terjadi sekitar pukul 19.53 WIB.

“Ada kabar ada bayinya yang jadi korban, tapi sampai sekarang belum ditemukan,” ujar Suyid.

Dalam perkembangan terbaru, dikatakan bahwa Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang, menyebutkan bahwa area perlintasan kereta api masih dalam proses sterilisasi.

Tim kepolisian sedang melakukan pencarian di sekitar lokasi kecelakaan, mencari kemungkinan adanya korban yang masih perlu dievakuasi. Menurut Boy, tim masih melakukan sterilisasi di lokasi yang gelap.

Mereka juga sedang mengadakan pencarian untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditemukan.Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Kereta Api Probowangi yang berangkat dari Banyuwangi menuju Surabaya mengalami kecelakaan di jalur Randuagung – Klakah.

Pada hari Minggu (19/11/2023), akan dibuka jalur perlintasan umum (JPL) 63 di kilometer 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dalam sebuah insiden tragis, sebuah kecelakaan kereta menabrak minibus dengan nomor polisi N 7646 T dan kemudian terseret sekitar 50 meter.

Jumlah penumpang dalam minibus tersebut belum dapat dipastikan. Dari kejadian tragis tersebut, sebanyak 11 orang korban meninggal dunia telah berhasil dievakuasi hingga saat ini. Kondisi ini masih berlangsung dan terus dipantau oleh tim penyelamat.

Sedangkan 4 orang lainnya mengalami luka parah dan harus dibawa ke Puskesmas Klakah untuk mendapatkan perawatan intensif.

Dapatkan update berita seputar Kereta Api setiap hari dari Blog Tiket Kereta Api. Anda bisa pesan tiket kereta api melalui aplikasinya terlebih dulu di ponsel.

BACA JUGA  Berita 2024: Wanita Gangguan Jiwa Menjadi 'Pilot' Kereta Api dan Meluncurkan Petaka

Comments

comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Send this to a friend