Kritik Pedas Terhadap Face Recognition PT KAI: Antrean Panjang atau Kesalahan Komunikasi?

Bandung – Suatu ciutan yang mencela layanan Face Recognition PT KAI tengah menjadi sorotan di media sosial X. PT KAI pun memberikan tanggapan terhadap ciutan yang sedang viral tersebut.

Pada Senin (20/11/2023), akun @fc******ar pada Minggu (19/11) menceritakan pengalaman tidak menyenangkan. Pemilik akun mengonfirmasi bahwa kejadian terjadi di Stasiun Bandung dan mengkritik kebijakan face recognition yang dianggap kurang fleksibel.

Dalam cuitan tersebut, terdapat foto antrean panjang penumpang kereta yang diwajibkan mendaftar face recognition. Ia tidak hanya menyoroti antrean yang panjang, tetapi juga menunjukkan bahwa penumpang tanpa face recognition hanya diizinkan masuk 10 menit sebelum keberangkatan kereta.

Hal ini, menurutnya, memaksa penumpang mendaftar dengan tergesa-gesa dan takut ketinggalan kereta. “Antrean panjang karena harus mendaftar terlebih dahulu. Mereka bilang ‘SOP-nya begitu, yang tidak pakai face recognition hanya boleh masuk 10 menit sebelum keberangkatan’.

Bahkan yang sudah mendaftar wajahnya pun sering tidak terdeteksi, akhirnya harus memindai tiket dan data KTP yang tertera pada tiket,” ungkapnya.

Ulasan ini telah dilihat oleh 4.4 juta orang, mendapat 5.500 kutipan atau repost, dan 1.200 komentar. Mayoritas warganet mengungkapkan keberatannya jika face recognition menjadi satu-satunya cara untuk masuk ke stasiun.

Hingga saat ini belum mendapat tanggapan pemilik akun terkait kronologi kejadian tersebut. Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait keluhan pengguna kereta.

Namun, ia membantah bahwa pelanggan kereta api yang tidak mendaftar face recognition hanya boleh boarding 10 menit sebelum keberangkatan.

“Kami sampaikan bahwa informasi mengenai boarding di Stasiun Bandung di salah satu platform media sosial (X) tidak benar. Pelanggan KA, baik yang telah mendaftar face recognition maupun yang masih menggunakan sistem boarding manual, diperbolehkan melakukan boarding mulai dari 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA,” jelas Mahendro pada Senin (30/11/2023).

BACA JUGA  Stasiun, Rute Perjalanan dan Harga Tiket Kereta Api Ekonomi Malang Blitar 2021

Ia menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman antara petugas boarding dan petugas keamanan yang memberikan arahan kepada penumpang. Sebagai perwakilan Stasiun Bandung, Mahendro menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan.

“Terjadi miskomunikasi antara petugas boarding dan petugas keamanan dengan pelanggan yang bersangkutan dalam menyampaikan informasi mengenai aturan boarding. Oleh karena itu, PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan tersebut,” ucapnya.

“Kami akan mempergunakan pengalaman ini sebagai masukan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada petugas kami di lapangan terkait aturan boarding yang diterapkan di Stasiun Bandung,” tambahnya.

Sejak 1 Oktober 2023, PT KAI Daop 2 Bandung menerapkan kebijakan boarding di pintu utara Stasiun Bandung dengan menggunakan Face Recognition (FR). Namun, Mahendro menegaskan bahwa ini bukan kewajiban, dan pelanggan tetap dapat memilih boarding secara manual dengan menggunakan KTP.

“Pelanggan yang belum atau tidak ingin mendaftar FR dapat menggunakan pintu selatan Stasiun Bandung untuk boarding secara manual. Ini dilakukan untuk melayani pelanggan yang tidak dapat mendaftar FR, seperti anak-anak atau wisatawan asing (WNA),” jelas Mahendro.

Ia juga mengajak para pelanggan kereta api yang ingin mendaftar Face Recognition untuk datang ke customer service (CS) Stasiun Bandung atau menghubungi petugas di Hall Utara Stasiun Bandung.

Pendaftaran FR hanya perlu dilakukan sekali dan berlaku untuk perjalanan selanjutnya, bisa digunakan saat boarding di stasiun lain yang sudah dilengkapi dengan fasilitas Face Recognition Boarding Gate seperti Stasiun Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Semarang Tawang Bank Jateng, Malang, dan Solo Balapan.

“Kami berharap penerapan ini akan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan karena proses boarding akan menjadi lebih cepat, praktis, dan tidak memerlukan verifikasi manual. Semua ini tentu akan meningkatkan kenyamanan pelanggan selama proses perjalanan menggunakan kereta api,” tandasnya.

BACA JUGA  Stasiun Cirebon Kejaksan: Seabad Menyimpan Kisah Tua

Dapatkan update berita seputar Kereta Api setiap hari dari Blog Tiket Kereta Api. Anda bisa pesan tiket kereta api melalui aplikasinya terlebih dulu di ponsel.

Comments

comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Send this to a friend